Bismillahirrahmaanirrahiim
Saat pertama kali putri kecil
kami terlahir di dunia..Dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami orang tuanya…
Bahagia yang tiada tara kami
rasakan karenanya..Kami menjaganya siang dan malam..sampai kami melupakan
keadaan diri sendiri…
Kami sedar..memang
seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua…
Kami besarkan dia dengan
segenap jiwa dan raga…Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya…Dan
kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian…
Dan waktupun berlalu…
Dia kini telah menjadi sesosok
gadis yang cantik…
Betapa bangga kami
memilikinya…Kami berpikir betapa cepat waktu berlalu..
Dan terbersit dalam hati kami untuk
tetap menahannnya disini…Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya..
Namun sebagai orang tua siapa
yang dapat berpisah dari anaknya..Putri kesayangannnya…
Tapi…
Hari ini akhirnya datang juga..
Saat dimana kami harus
melihatnya terbalut dalam pakaian cantik yaitu gaun pengantinnya..Gadis kecil
kami telah tumbuh dewasa..
Dan sesudah ijab kabul ini..kau
lah kini yang menjadi penjaganya…
Menggantikan kami…Mari ikatkan
tanganmu kepadanya…
Waktu akhirnya memaksa kami
berpisah dengannya…Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar
dikenalnya..
Sedangkan kami adalah orang
tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya…
Namun tak ada sama sekali
kemarahan kami atas dirimu..menantuku…
Namun ijinkan kami sedikit
meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan
kami..karena harus mengikutimu…Kamipun tak akan protes kepadamu..
Karena mulai hari ini.. dia
harus mengutamakan kau diatas kami…
TOLONG JANGAN BERATKAN
HATINYA..
Karena sebenarnya pun hatinya
telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu…
Seperti hal nya anak yang ingin
berbakti kepada orang tua..pun demikian dengannya..
Kami tidak keberatan apabila
harus sendiri..tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan
menolong kami dimasa tua…
Kami menikahkanmu dengan anak
gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma..kami hanya memohon untuk
dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan..
JANGAN SAKITI HATINYA..
Karena hal itu berarti pula
akan menyakiti kami…Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga..untuk menjadi
penopang harapan kami dimasa depan..untuk mengangkat kehormatan dan derajat
kami…
Namun kini kami harus
menitipkannya kepadamu…Kami tidaklah keberatan..karena berarti terjagalah
kehormatan putri kami…
Jika kau tak berkenan atas
kekurangannya..ingatkanlah dia dengan cara yang baik.. MOHON JANGAN SAKITI
DIA..sekali lagi JANGAN SAKITI DIA..
Suatu saat dia menangis karena
merasa kasihan dengan kami yang mulai menua.. namun harus sendiri berdua
disini..tanpa ada kehadirannya lagi…
Tahukah engkau wahai
menantuku..
Bahwa kau pun memiliki orang
tua..pun dengan istrimu ini…
Disaat kau perintahkan dia
untuk menemani orang tuamu disana..pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati
istrimu..?
Dia mengorbankan egonya sendiri
untuk tetap berada disamping orang tuamu..menjaga dan merawat mereka..
Sedang kami tahu betapa sedih
dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri.. harus sendiri…
Sama sekali tiada keluh kesah
darinya tentang semua itu..karena semua adalah untuk menepati kewajibannya
kepada Allah…
Dia mementingkan dirimu dan
hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh.. Jujur..sedih hati kami saat
jauh darinya…
Namun apalah daya kami..memang
sudah masa seharusnya seperti itu..kau lebih berhak atasnya dari pada
kami..orang tuanya sendiri..
MAKA HARGAILAH DIA YANG TELAH
DENGAN RELA MENGABDI KEPADAMU..
MAKA HIBURLAH DIA YANG TELAH
MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SEDEMIKIAN SULIT..
SAYANGILAH DIA ATAS SEMUA PENGORBANANYA
YANG HANYA DEMI DIRIMU..
sumber:
Bismillahirrahmaanirrahiim
Saat pertama kali putri kecil
kami terlahir di dunia..Dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami orang tuanya…
Bahagia yang tiada tara kami
rasakan karenanya..Kami menjaganya siang dan malam..sampai kami melupakan
keadaan diri sendiri…
Kami sedar..memang
seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua…
Kami besarkan dia dengan
segenap jiwa dan raga…Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya…Dan
kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian…
Dan waktupun berlalu…
Dia kini telah menjadi sesosok
gadis yang cantik…
Betapa bangga kami
memilikinya…Kami berpikir betapa cepat waktu berlalu..
Dan terbersit dalam hati kami untuk
tetap menahannnya disini…Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya..
Namun sebagai orang tua siapa
yang dapat berpisah dari anaknya..Putri kesayangannnya…
Tapi…
Hari ini akhirnya datang juga..
Saat dimana kami harus
melihatnya terbalut dalam pakaian cantik yaitu gaun pengantinnya..Gadis kecil
kami telah tumbuh dewasa..
Dan sesudah ijab kabul ini..kau
lah kini yang menjadi penjaganya…
Menggantikan kami…Mari ikatkan
tanganmu kepadanya…
Waktu akhirnya memaksa kami
berpisah dengannya…Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar
dikenalnya..
Sedangkan kami adalah orang
tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya…
Namun tak ada sama sekali
kemarahan kami atas dirimu..menantuku…
Namun ijinkan kami sedikit
meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan
kami..karena harus mengikutimu…Kamipun tak akan protes kepadamu..
Karena mulai hari ini.. dia
harus mengutamakan kau diatas kami…
TOLONG JANGAN BERATKAN
HATINYA..
Karena sebenarnya pun hatinya
telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu…
Seperti hal nya anak yang ingin
berbakti kepada orang tua..pun demikian dengannya..
Kami tidak keberatan apabila
harus sendiri..tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan
menolong kami dimasa tua…
Kami menikahkanmu dengan anak
gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma..kami hanya memohon untuk
dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan..
JANGAN SAKITI HATINYA..
Karena hal itu berarti pula
akan menyakiti kami…Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga..untuk menjadi
penopang harapan kami dimasa depan..untuk mengangkat kehormatan dan derajat
kami…
Namun kini kami harus
menitipkannya kepadamu…Kami tidaklah keberatan..karena berarti terjagalah
kehormatan putri kami…
Jika kau tak berkenan atas
kekurangannya..ingatkanlah dia dengan cara yang baik.. MOHON JANGAN SAKITI
DIA..sekali lagi JANGAN SAKITI DIA..
Suatu saat dia menangis karena
merasa kasihan dengan kami yang mulai menua.. namun harus sendiri berdua
disini..tanpa ada kehadirannya lagi…
Tahukah engkau wahai
menantuku..
Bahwa kau pun memiliki orang
tua..pun dengan istrimu ini…
Disaat kau perintahkan dia
untuk menemani orang tuamu disana..pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati
istrimu..?
Dia mengorbankan egonya sendiri
untuk tetap berada disamping orang tuamu..menjaga dan merawat mereka..
Sedang kami tahu betapa sedih
dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri.. harus sendiri…
Sama sekali tiada keluh kesah
darinya tentang semua itu..karena semua adalah untuk menepati kewajibannya
kepada Allah…
Dia mementingkan dirimu dan
hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh.. Jujur..sedih hati kami saat
jauh darinya…
Namun apalah daya kami..memang
sudah masa seharusnya seperti itu..kau lebih berhak atasnya dari pada
kami..orang tuanya sendiri..
MAKA HARGAILAH DIA YANG TELAH
DENGAN RELA MENGABDI KEPADAMU..
MAKA HIBURLAH DIA YANG TELAH
MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SEDEMIKIAN SULIT..
SAYANGILAH DIA ATAS SEMUA PENGORBANANYA
YANG HANYA DEMI DIRIMU..
sumber:
No comments:
Post a Comment